1. Gunakan metode dan kegiatan yang
beragam
Melakukan hal yang sama secara
terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa
yang bosan cenderung akan mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa
tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan
menggunakan metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk
membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi,
simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil
2. Jadikan siswa peserta aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi
dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis, berpetualang, mendesain,
menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah. Jangan jadikan siswa
peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa
keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa
tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi
dalam belajar. Jangan berikan jawaban
apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa
3. Buatlah tugas yang menantang namun
realistis dan sesuai
Buatlah proses belajar yang
cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka sehingga menarik karena mereka dapat
melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas yang menantang namun realistis.
Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas cukup berbobot untuk memotivasi
siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin, namun tidak terlalu sulit agar
jangan banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat untuk belajar.
4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif
Kelas yang aman, tidak
mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha dan belajar sesuai
minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar. Apabila siswa belajar di
suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak hanya memandang
kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti
proses belajar.
5. Berikan tugas secara proporsional
Jangan
hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan materi. Segala
tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan nilai.
Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu memenuhi standar
dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal.
Gunakan mekanisme nilai seperlunya, dan
cobalah untuk memberikan komentar atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan
mereka dan kekurangan mereka serta apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan
komentar anda secara jelas.
Berikan
kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka merasa
belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak sesuai
dengan anda.
6. Libatkan diri anda untuk membantu
siswa mencapai hasil
Arahkan siswa untuk
meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, jangan hanya terpaku pada
hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai tujuan pribadinya dan
terus pantau perkembangan mereka.
7. Berikan petunjuk pada para siswa
agar sukses dalam belajar
Jangan biarkan siswa berjuang
sendiri dalam belajar. Sampaikan
pada mereka apa yang perlu dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa
sukses dan bagaimana cara mencapainya.
8. Hindari kompetisi antar pribadi
Kompetisi
bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk bagi proses belajar
dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi peluang dan
kecendrungan untuk membanding-bandingan antara siswa satu dengan yang lain dan
membuat perpecahan diantara para siswa. Ciptakanlah metode mengajar dimana para siswa
bisa saling bekerja sama.
9. Berikan Masukan
Berikan masukan para siswa
dalam mengerjakan tugas mereka. Gunakan kata-kata yang positif dalam memberikan
komentar. Para siswa akan lebih termotivasi terhadap kata-kata positif
dibanding ungkapan negatif. Komentar positif akan membangun kepercayaan diri.
Ciptakan situasi dimana anda percaya bahwa seorang siswa bisa maju dan sukses
di masa datang.
10. Hargai kesuksesan dan keteladanan
Hindari komentar negatif
terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang ditunjukan siswa anda, akan
lebih baik bila anda memberikan apresiasi bagi siswa yang menunjukan kelakuan
dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan dorongan sukses bagi siswa anda
merupakan penggerak yang sangat berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa
yang lain untuk berprestasi.
11. Antusias dalam mengajar
Antusiasme seorang guru dalam
mengajar merupakan faktor yang penting untuk menumbuhkan motivasi dalam diri
siswa. Bila anda terlihat bosan dan kurang antusias maka para siswa akan
menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk selalu tampil baik, percaya diri dan
antusias di depan kelas.
12. Tentukan standar yang tinggi (namun
realisitis) bagi seluruh siswa
Standar yang diharapkan oleh
para guru terhadap siswanya memiliki dampak yang signifikan terhadap
performance dan kepercayaan diri mereka.
Bila anda mengharapkan seluruh
siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki minat yang tinggi, mereka
cenderung akan bertindak mengikuti kehendak anda. Anda harus yakin bahwa anda
mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa. Pada awal tahun ajaran baru anda
harus menggunakan kesempatan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang tinggi.
13. Pemberian penghargaan untuk memotivasi
Pemberian
penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi sebagian siswa
(biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan secara hati-hati
karena berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian, penggunaan metode ini
dapat melahirkan motivasi internal.
14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan
seluruh siswa dalam kelas
Buatlah aktifitas yang
melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka dalam satu kelas. Hal ini akan
membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian tugas-tugas individu siswa dengan
seluruh siswa di kelas tersebut.
15. Hindari penggunaan ancaman
Jangan mengancam siswa anda
dengan kekerasan, hukuman ataupun nilai rendah.
Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin efektif,
namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan pintas (mencontek).
16. Hindarilah komentar buruk
Gunakanlah komentar yang
positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang percaya diri akan performa
dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan yang negatif kepada para siswa
di kelas anda berkaitan dengan prilaku dan kemampuan mereka. Anda harus
selektif dalam menggunakan kata-kata dan berbicara dalam kelas. Apabila tidak
hati-hati, kepercayaan diri siswa anda akan mudah jatuh.
17. Kenali minat siswa-siswa anda
Para
siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki kepribadian yang
berbeda-beda. Pahamilah siswa anda, bagaimana tanggapan mereka terhadap materi
dan apa minat, cita-cita, harapan dan kekhawatiran mereka. Pergunakanlah
berbagai contoh dalam pembelajaran anda yang ada kaitannya dengan minat mereka
untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam belajar.
18. Peduli dengan siswa-siswa anda
Para
siswa akan menunjukan minat dan motivasi pada para guru yang memiliki
perhatian. Perlihatkan bahwa anda memandang para siswa sebagai layaknya manusia
normal dan perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses pembelajaran dan bukan
hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada kemampuan anda sebagai
seorang guru. Cobalah membangun hubungan yang positif dengan para siswa dan
coba kenali mereka sebagaimana anda mempenalkan diri anda pada mereka. Sebagai
contoh, ceritakanlah kisah anda ketika anda masih menjadi siswa.
19. Mencegah perilaku yang mengganggu
Mencegah perilaku
mengganggu di dalam kelas lebih mudah dilakukan daripada mengatasinya jika
terjadi kasusnya. Pada awal tahun ajaran, ciptakan suatu peraturan dan
ketentuan kelas dengan para siswa sehingga mereka merasa memiliki tanggung
jawab terhadap peraturan tersebut dan tidak merasa bahwa peraturan tersebut
dipaksakan kepada mereka. Upayakan untuk selalu menyusun peraturan kelas dalam
kalimat-kalimat dan ungkapan yang positif untuk memberitahukan kepada siswa
mengenai apa yang boleh mereka lakukan, bukan apa yang tidak boleh dilakukan,
sebagai contoh, “belajar dan bekerja dengan tenang” akan lebih memiliki kesan
positif daripada “dilarang bercakap-cakap”. Jika perlu, pastikan anda menjelaskan prosedur-prosedur dan konsekuensi pelanggaran.
Tempelkan poster di kelas untuk mengingatkan para siswa mengenai peraturan yang
telah disepakati bersama.
20. Mengatur perilaku yang mengganggu
Para guru perlu untuk
bertindak dan mengatasi perilaku mengganggu untuk menghentikan sikap seperti
itu dan mengarahkan para siswa untuk kembali memberikan perhatian kepada
pelajaran dengan gangguan sekecil mungkin terhadap seluruh kelas. Ada tiga
kemungkinan reaksi guru dalam merespon perilaku mengganggu dari siswa; keras,
asertif dan non-asertif.
Reaksi yang
keras (seperti berteriak dan marah) harus dihindari. Hal itu dapat menurunkan
semangat dan mengganggu keseluruhan jalannya pelajaran. Reaksi non-asertif,
seperti tidak merespon apapun juga harus dihindari karena hal itu seperti
membiarkan siswa untuk melanjutkan dan mengulangi tindakan mengganggunya dan
akan mendorong siswa lain untuk bertindak seperti itu. Sementara itu, reaksi
yang asertif mengenai hal yang
diinginkan oleh guru merupakan reaksi yang paling baik terhadap perilaku
mengganggu dari pada siswa.
Referensi : Setiawan, Y. (2011). Didaktika Jurnal Pendidikan : 20 Kiat Memotivasi Peserta Didik Mencapai Kompetensi. Subang: Asosiasi MGMP SMP/MTs Kabupaten Subang.